Kamis, 21 April 2016

Urban Legend

1.Tes cinta

Tes Cinta adalah cerita rakyat dari Jepang tentang seorang gadis cantik yang ternyata sangat menakutkan bagi para pemuda yang ingin berkencan dengannya.

Beberapa tahun yang lalu, di Jepang, ada seorang gadis muda yang tinggal bersama orang tuanya di sebuah desa terpencil. Dia sangat cantik, rambutnya hitam dan panjang, kulitnya putih bersih dan memiliki mata yang indah. Pemuda-pemuda Jepang akan datang dari jauh hanya untuk mengajaknya berkencan.

Kecantikanya sangat terkenal, banyak pemuda yang akan muncul di depan pintunya, mengaku mencintainya dan memohon untuk diizinkan mengajaknya keluar malam.

Namun, masalahnya tidak ada pemuda yang bisa berlama-lama kencan dengannya. Sebelum malam berakhir, para pemuda yang berkencan dengannya selalu melarikan diri, berteriak-teriak ketakutan. Tak satu pun dari mereka berbicara tentang apa yang terjadi dan semuanya menolak bertemu dengan gadis itu lagi.

Tidak lama kemudian, para pemuda berhenti datang dan orang tuanya mulai putus asa, takut putri mereka takkan pernah memiliki suami. Rumor mulai menyebar ke seluruh desa. Orang-orang mulai berpikir ada sesuatu yang salah dengan gadis cantik itu. Beberapa orang bertanya-tanya apa ia memiliki kepribadian yang mengerikan. Yang lain berpendapat bahwa ia memiliki beberapa jenis cacat mengerikan yang bisa membuat semua pemuda melarikan diri.

Orangtuanya bingung. Mereka tidak bisa mengerti kenapa banyak pemuda yang takut dengan putri mereka? Padahal dia begitu cantik, lembut dan ceria. Dia patuh, rajin dan tak pernah mengeluh ketika ibunya meminta untuk melakukan pekerjaan rumah.

Suatu hari, ketika ayahnya di kebun sedang memotong rumput, seorang pemuda datang ke kebun.

"Ada apa?" Tanya ayah.

"Saya ingin berkencan putri Anda," kata pemuda itu.

Sang ayah senang. "Mari, mari.." katanya, dengan senang hati memperkenalkan pemuda itu dengan putrinya yang cantik. Gadis itu tampak malu dan tidak melihat langsung pada pemuda itu. Gadis itu berbicara dengan pelan, suaranya nyaris tidak terdengar dan setiap kali dia berbicara, wajahnya tersipu merah.

Meskipun demikian, pemuda itu terkesima dan kemudian mengajaknya berkencan. Gadis itu mau dan menemaninya ke pintu ketika si pemuda akan keluar.

"Jangan sekarang," bisik gadis itu. "Kembalilah pada tengah malam, tapi jangan mengetuk terlalu keras atau kau akan membangunkan orang tuaku."

Pemuda itu terkejut namun ia datang kembali malam itu dan mengetuk pelan di jendela kamar tidurnya. Jendela dibuka dan gadis itu turun.

"Sebelum aku jalan denganmu, kau harus janji padaku," bisiknya.

Pemuda itu mengangguk penuh semangat.

"Aku ingin kau memenuhi tes cinta," ucap gadis itu. "Jika kau berhasil, kau akan lulus tes. Berjanjilah jika kau gagal tes, jangan pernah memberitahu siapapun tentang apa yang terjadi malam ini."

Pemuda itu tidak bisa membayangkan apa yang gadis cantik itu pikiran, tetapi dia setuju untuk tetap diam. Dengan tangan di dada, pemuda itu berkata, "Aku bersumpah. Aku tidak akan pernah memberitahu kepada siapapun."

"Baiklah. Ikuti aku," kata gadis itu.

"Kemana kita akan pergi?" pemuda itu bertanya, tapi si gadis tidak menjawab.

Itu adalah malam yang gelap dan bulan sembunyi di balik lapisan awan. Di Jepang, mereka mengatakan itu adalah malam dimana banyak hantu berkeliaran. Mereka bisa mendengar suara tak menyenangkan dari anjing melolong di kejauhan. Mereka menyelinap diam-diam melalui jalan desa yang sepi sampai mereka tiba di tengah hutan.

Gadis itu bergegas menuruni jalan gelap, pemuda harus berlari untuk mengikutinya. Jalan itu berbatasan dengan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi seperti monster . Akhirnya, mereka sampai di sebuah makam tua.

Bulan muncul dari balik awan, pemuda itu bisa melihat batu nisan tua ditutupi dengan tanaman merambat dan lumut yang merayap. Gadis itu berdiri di tepi makam yang sepertinya masih baru. Pemuda itu melihatnya, gadis itu mengambil sekop tua berkarat dan mulai menggali, melemparkan gumpalan tanah di mana-mana. Kemudian, ia berlutut dan mengeruk tanah dengan tangannya sampai ia menemukan sebuah peti mati.

Bayangkan betapa terkejutnya ketika ia mengangkat tutupnya, membuka kain putih, dan merobek lengan mayat itu. Lalu gadis itu menggigitnya. Dia mengunyah sambil menatap pemuda itu.

"Ini adalah tes cinta," desis gadis itu. "Jika kau mencintaiku, kau akan melakukan apapun yang aku lakukan ... Kau akan makan apapun yang aku makan.."

Saat itu juga, gadis itu merobek lengan satunya dan melemparkannya kepada pemuda itu.

Tanpa ragu, pemuda itu mengambil lengan dan menggigitnya. Dia terkejut! Pemuda itu tidak pernah berpikir kalau daging manusia itu lezat! Tiba-tiba pemuda itu menyadari bahwa ia tidak makan mayat. Ini semua hanyalah lelucon. Itu adalah mayat permen, terbuat dari gula dan tepung beras.

Gadis cantik itu tertawa. "Hehe.. Kau tahu, semua pemuda yang datang mengajakku kencan takut dengan ini, kau satu-satunya yang tidak melarikan diri. Aku ingin menikah dengan pemuda yang berani sepertimu. Sekarang, aku akan menerima cintamu."

Pemuda itu tidak tersenyum. ia hanya berdiri di sana dalam kegelapan, di tepi makam, menatap gadis itu dengan mata yang penuh kemarahan.

"Hanya permen?" Geram pemuda itu. "Kupikir kau sepertiku."

Saat itu juga, ia meraih sekop dan mulai menggali kuburan lain. Ketika ia menemukan peti mati, ia membukanya dan mulai melahap mayat di dalamnya.

Kali ini, gadis itu yang lari berteriak.

2.Lubang kunci

 Seorang pria datang ke sebuah hotel. Ketika check in, sang resepsionis memperingatkannya, “Tolong jangan masuk ke kamar yang tak ada nomornya.” Pria itu mengangguk dan segera mencari kamarnya yang bernomor 10.

Saat itulah, ia melihat sebuah kamar tanpa nomor yang tadi dikatakan sang resepsionis.

Karena penasaran, ia mengintip melalui lubang kunci untuk melihat apa isinya.

Ia hanya melihat seorang wanita tua berwajah pucat sedang duduk di tengah ruangan.

Aneh sekali, seakan-akan seluruh kulit tubuh wanita itu berwarna putih, tidak seperti kulit manusia kebanyakan.

Tiba-tiba saja wanita itu menoleh dan menatapnya.Karena ketakutan, iapun segera lari ke kamarnya.

Malamnya ia tak bisa tidur. Ia masih penasaran mengapa resepsionis itu memperingatkannya untuk menjauhi kamar itu. Dan mengapa pula kamar itu tidak diberi nomor?

Saking penasarannya, saat itu juga ia bangkit dari tempat tidurnya, mengendap-ngendap di lorong hotel, dan mengintip kamar itu sekali lagi melalui lubang kunci.

Namun yang ia lihat hanyalah warna merah.

Pria itu berpikir, mungkin wanita itu merasa terganggu karena ia tadi mengintipnya dan memutuskan untuk menutup lubang kunci dengan sesuatu yang berwarna merah.

Pria itupun kembali ke kamarnya untuk tidur.

Keesokan harinya saat akan check out, pria itu menanyakan mengapa kamar yang ia lihat kemarin tidak diberi nomor.

Resepsionis itupun bercerita dengan wajah sedih.

“Dahulu ada sepasang suami istri yang menginap di kamar itu. Suatu hari mereka bertengkar dan sang suami membunuh istrinya itu. Sejak kejadian itu, kami tak berani menyewakan kamar itu, jadi kami mencopot nomornya dan membiarkannya kosong.”

Pria itu pergi dan tertawa. Ia sama sekali tak percaya dengan cerita hantu. Yang ia lihat kemarin jelas-jelas manusia dan bukan hantu.

“Oh ya,” sang respsionis berkata ketika pria itu hampir sampai di ambang pintu.

“Wanita itu tidak seperti manusia kebanyakan. Ia menderita kelainan genetik sehingga seluruh kulit tubuhnya putih.”

Langkah pria itu terhenti.

Sang resepsionis mengakhiri ceritanya.

“Dan matanya merah.”

3.Badut misterius

 Kisah nyata misterius ini menimpa Lee Da-In, seorang artis cantik asal Korea.
Suatu hari, Lee Da-In menerima SMS misterius dari salah satu fansnya.

“Aktris terbaik tahun ini: Lee Da-In! – 486”

Karena ia menerima SMS ini saat ia belum begitu terkenal, ia merasa sangat senang dan membalasnya

“Terima kasih. Tapi apa artinya 486?”

“Artinya aku sangat mencintaimu.”

Lee Da-In pertama sangat tersanjung membacanya. Namun lama-lama SMS itu menjadi cukup menakutkan.

Suatu hari, Lee Da-In memakai baju merah ke tempat kerjanya.

“Kau terlihat cantik dengan baju merah – 486”

Lee Da-In merasa ketakutan, jadi ia meminta manajernya untuk mengantarnya pulang.

“Akhirnya kamu pulang juga. Tapi siapa laki-laki yang bersamamu?”

Lee Da-In yang ketakutan akhirnya mengganti nomor ponselnya. Namun SMS baru muncul di nomor barunya.

“Selamat atas nomer barunya – 486”

Lee Da-In segera pulang awal gara-gara SMS itu. Ia merasa lebih aman di rumah. Begitu sampai di rumah, ia segera mengunci seluruh pintu dan jendela dan pergi mandi. Selesai mandi, ia menemukan sebuah pesan di ponselnya. Bukan SMS, namun kali ini MMS.

Ada sebuah video dikirimkan padanya. Dari 486.

Lee Da-In awalnya ketakutan, namun akhirnya rasa ingin tahu mengalahkan rasa takutnya itu.

Ia memutar videonya dan melihat gambar seorang berpakaian badut tengah berputar-putar.

Ia ketakutan setengah mati dan malam itu juga, ia keluar dari rumahnya dan memutuskan pindah, tanpa membawa sesuatu apapun.

Bukan gambar badut menyeramkan itu yang membuatnya ketakutan.

Namun kenyataan bahwa tempat badut itu berada di dalam rekaman video itu adalah kamar tidur Lee Da-In sendiri.


4.Benang putih

 Legenda perkotaan ini sangat populer pada tahun 90-an di Jepang. Banyak remaja Jepang yang mempercayai kebenaran cerita ini sehingga tak berani menindik telinganya.

Kisahnya bermula ketika seorang gadis seumuran SMP merengek pada orang tuanya untuk mengizinkannya menindik telinganya. Ia berkata bahwa semua anak perempuan di kelasnya sudah menindik telinganya, hanya ia saja yang belum. Kedua orang tuanya awalnya tak mengizinkan. Namun karena sang gadis merengek terus- menerus, merekapun akhirnya mengizinkannya.

Orang tua gadis itu lalu memberinya sejumlah uang dan menyuruh gadis itu untuk menindik telinganya di toko perhiasan yang terpercaya di sebuah mall dekat rumah mereka.

Namun sang gadis berpikiran lain. Ia hendak menyimpan uang pemberian orang tuanya dan memutuskan untuk menindik telinganya sendiri. Iapun meminta sahabatnya untuk membantunya menindik telinganya. Mereka menggunakan jarum yang dipanaskan dan kemudian ditusukkan ke kedua cuping telinga gadis itu. Dia merasa sangat kesakitan, namun begitu melihat hasilnya, ia sangat puas. Ia kini bisa memakai anting- anting pilihannya dan tampil penuh gaya seperti gadis-gadis lain di sekolahnya.

Namun keesokan harinya ada yang aneh.

Ia terbangun di pagi hari karena rasa gatal yang teramat sangat di telinganya.

Rupanya cuping telinga yang ia tindik terlihat merah dan meradang.

Tak hanya itu.

Tampak seutas benang putih kecil menjulur dari lubang yang ia buat kemarin di cuping telinganya.


Merasa penasaran, ia menarik benang itu. Benang itu sangat halus dan panjang. Ia menariknya terus- menerus, namun seakan-akan benang itu tak ada habis- habisnya.

Merasa tak sabar, gadis itu mengambil gunting dan memotong benang putih itu.

Tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

Ia histeris dan memanggil kedua orang tuanya. Orang tuanya yang panik segera membawanya ke rumah sakit.

“Mengapa kau bisa jadi begini?” tanya sang dokter yang memeriksanya.

Sang gadis kemudian menceritakan segalanya. Sang dokter menjawab dengan suara sedih,

“Maaf, tapi harus kukatakan bahwa kau akan mengalami hal ini seumur hidupmu.”

“Kenapa?” tanya gadis itu, tercekat.

“Benang putih yang kau potong itu bukan sembarang benang putih.”

“Benang apa itu?” tanya gadis itu, putus asa.

“Itu saraf matamu.”

5.Diary seorang gadis kecil


Diary Seorang Gadis Kecil adalah sebuah kisah yang termuat dalam catatan harian seorang gadis kecil yang memiliki teman khayalan bernama Lisa. Kisah ini pertama kali diceritakan oleh OcularFracture di akun deviantArt-nya.
Walau tampak tidak menakutkan, tapi ada sebuah teka-teki yang tersimpan di cerita ini.
Yah, bayangkan saja jika saudara kalian yang masih kecil mempunyai teman khayalan seperti gadis di cerita ini.

img

Ini adalah Lisa. Lisa adalah temanku, ayah dan ibuku tidak bisa melihatnya, sehingga ayah dan ibu berkata Lisa adalah teman khayalanku. Lisa adalah teman baikku.

Hari ini aku ingin menanam bunga di halaman. Aku ingin menanamnya di kotak pasir, tapi kata Lisa itu tempat dimana nanti ayah tidur, jadi aku menanamnya pada secangkir tanah.

Lisa ada di sekolah denganku hari ini. Aku mengajaknya untuk memberitahu dan menunjukkannya, tapi bu guru Monroe marah, soalnya bu guru tidak bisa melihat Lisa. Lisa terlihat sedih, lalu Lisa menyembunyikan penghapus papan tulis.

img

Kemarin adalah pesta ulang tahunku. Ibu membelikan Pizza, tapi tidak ada yang datang. Kata Lisa orang-orang datang ke teras kiri rumah. Mereka meninggalkan hadiah, aku punya 3 boneka Barbie, sepasang sepatu dan uang 5 dollar. Aku dan Lisa bermain Barbie.

Bu guru Monroe absen hari ini dan penggantinya bernama bu guru Digman. Dia cantik dan juga baik, dia membolehkan kita untuk bermain dan menulis buku harian. Aku berharap bu guru Digman bisa tetap menjadi guru kami.

Hari ini Jonathan Parker mencuri kotak pensilku. Bu guru Digman tidak bisa menemukannya, Jadi dia memberiku pensilnya. Lisa juga datang ke sekolah, tapi bu guru Digman tidak bisa melihatnya. Bu guru bilang dan yakin Lisa adalah nyata.

Kemarin, aku dan Lisa pergi jalan-jalan. Ayah marah-marah dan ayah berkata Lisa itu hal tidak masuk akal dan juga palsu, lalu Lisa menghilang.

img

Hari ini Lisa tidak datang ke sekolah. Tapi kata bu guru Digman, bu guru Monroe juga tidak datang kembali.

Ayah sedang bekerja sepanjang hari kemarin. Ayah tidak pulang untuk makan malam. Hari ini ayah masih di tempat kerja. Ibu membuatkanku puding untuk makan siang hari ini. Puding adalah makanan kesukaanku.

Dear Lisa,

Aku merindukanmu. Kumohon datanglah kembali.
Aku minta maaf ketika ayah berkata seperti itu kepadamu.
Kamu adalah teman baikku.

Lisa kembali kemarin. Lisa meminta maaf telah meninggalkanku dan aku memberitahu Lisa kalau ayah tidak pulang dari kerja. Kata Lisa ayah dan bu guru Monroe tidur seperti ayahnya. Aku harap mereka segera bangun.



img 




sumber:http://sensor.pun.bz/kumpulan-kisah-urban-legend.xhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar